Konsumen Harus Cerdas Memilih Developer

KONSUMEN HARUS CERDAS MEMILIH DEVELOPER

Besarnya permintaan terhadap produk-produk properti , seperti rumah, ruko, apartemen, mengundang berbagai kalangan terjun menjadi developer . Keuntungan yang sangat menjanjikan menjadi daya tarik sebagai pengembang. Karena itu cukup banyak muka-muka baru yang bermain di sektor ini. Proyek yang dikembangkan beragam mulai mini real estate , perumahan menengah, hingga apartemen.

Sekretaris Jenderal DPP Realestat Indonesia (REI) Hari Raharta mengatakan , saat ini berprofesi sebagai pengembang tidak mudah . Selain butuh dukungan pembiayaan , konsumen juga kian cerdas . Karena itu pengembang dituntut lebih profesional , menjaga kualitas , serta bertanggung jawab terhadap profesi dan konsumen .

“Sekarang menjadi developer tidak mudah, kalau tidak ada dukungan dana , informasi , dan pengalaman, berat . Nggak bisa coba-coba , karena dinilai menjanjikan kemudian banting setir dari profesi sebelumnya kemudian menjadi developer,” ujar Hari .

Karena itu konsumen harus lebih cerdas dan selektif dalam memilih produk . Kredibilitas dan track record pengembang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan membeli . Ini terutama untuk apartemen , sebab proyek highrise lumayan rumit dan butuh perhitungan matang . Menurut Hari , pelaksanaan pembangunannya tidak sulit karena pengembang pasti punya tenaga teknik handal dan dibantu sejumlah konsultan , seperti konsultan pondasi , interior, mechanical electrical , dan lain-lain.

Paling sulit memetakan pasar karena terkait dengan konsep yang ditawarkan dan harga (segmen). Kalau salah di depan pasti akan gagal. Hari mengatakan , kalau semua berjalan lancar ditandai dengan selesainya pembangunan apartemen , pengembang tidak bisa angkat kaki begitu saja . Butuh waktu 2 – 3 tahun untuk proses penyelesaian strata title . Ditambah pembangunan selama dua tahun pengembang harus bertanggung jawab selama lima tahun kepada konsumen sampai semuanya beres.

“Bisnis properti itu lumayan rumit dan padat modal . Kita harus memulai dengan mengurus tanah, membangun, dan memasarkan. Saya jamin kalau pengembangnya asal -asalan nggak bakalan bisa.,” tandasnya.